Publikbanyuwangi.com - Bali masih menjadi salah satu tujuan wisatawan domestik saat libur lebaran tahun ini. Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali memprediksi ada 1.502.825 wisatawan domestik yang akan berlibur ke Pulau Dewata saat libur lebaran nanti.
Dibandingkan periode yang sama tahuh lalu. Jumlah tersebut diprediksi bakal meningkat. Dimana pada liburan lebaran tahun 2023 lalu tercatat ada 1.256.438 wisatawan melali ke Bali. "Jumlah kendaraan masuk Bali saat libur lebaran 2024 diprediksi sekitar 180.103 unit. Hal ini meningkat sekitar 4, 69 persen dibandingkan tahun 2023 sekitar 170.035 unit, " kata Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta.
Dilansir Bali Express, salah satu yang perlu diantisipasi dari kedatangan wisatawan ini adalah kemacetan arus lalu lintas, terutama dari daerah pariwisata. Samsi memastikan bahwa Dishub Bali telah mengatur strategi untuk mengatasi kemacetan terutama di jalur-jalur objek wisata selama libur lebaran. Ada sejumlah titik kemacetan seperti di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Jalan Denpasar-Gilimanuk.
Beberapa strategi tersebut adalah pengalihan arus lalu lintas pembatasan lokasi putar arah (u-turn), prioritas pergerakan di persimpangan dan pengaturan hambatan samping. Pengaturan lalu lintas di lokasi-lokasi pasar tumpah, pembatasan kendaraan tidak bermotor di jalan utama dan pembatasan pengoperasian mobil barang pada hari dan jam tertentu.
Oleh karena itu, untuk menekan kemacetan pada lebaran kali ini, Winastra meminta wisatawan yang mau berlibur ke Bali untuk tidak membawa mobil pribadi. Samsi menyarankan, untuk menggunakan kendaraan yang sudah ada di Bali, sehingga volume kendaraan dari luar bisa berkurang.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana. Dia menyebut, kemacetan sudah menjadi masalah pariwisata Bali yang mulai dikeluhkan oleh banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang ingin berlibur dengan nyaman di Pulau Dewata.
Pihaknya berharap volume kendaraan luar yang masuk ke Bali tidak terlalu besar, sehingga tidak terjadi kemacetan panjang seperti tahun baru. "Kalau boleh ada aturan yang dikeluarkan Pemprov Bali agar wisatawan yang memakai mobil kalau boleh jangan memakai mobil besar, tetapi pakai kendaraan yang ada di Bali sebagai kendaraan pariwisata, " sarannya. (***)